Grup Musik Rahasia |
Syakir NF
Pendengar
Entah saya tak mengerti kenapa mereka menamai grup musiknya dengan ‘Rahasia’.
Apa yang disembunyikan dari namanya? Ada apa di balik penamaan itu?
Sungguh memperdebatkan hal itu sudah tak lagi relevan. Pasalnya,
lagu-lagu yang dinyanyikan oleh mereka sama sekali tidak mengandung
kerahasiaan. Bahkan cenderung eksplisit pesannya, untuk tidak mengatakan
frontal.
Bagi mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati
Cirebon, lagu berjudul Nalar Elit sudah tak asing di telinganya. Rahasia
menyuarakan teriakan masyarakat bawah yang hak-haknya diabaikan oleh pemangku
negeri. Masalah ekologi dan persoalan agraria menjadi sorotan dan masuk ke
dalam lirik lagunya. Dengan nada yang menyiratkan kepedihan, irama lirik ini dapat
menyentuh hati pendengar.
“Krisis ekologi, amdal dipungkiri. Apalah kerja pejabat negeri ini?”
“Konflik agraria tak kunjung reda, ditambah lagi warga digusur
paksa,”
Dari sini, kita sudah dapat melihat keberpihakan penyanyi terhadap
kepentingan masyarakat umum. Mereka merasa prihatin dengan lingkungan sekitarnya. Keprihatinan
itu tak hanya disimpan dalam hati saja, melainkan disuarakan dengan
kreatifitas, dan dikirim ke banyak orang. Tujuannya, tentu saja untuk sama-sama
merasakan kepedihan mereka. Tentu tidak berhenti di situ, agar penindasan itu
dapat dihentikan melalui gerakan mereka. Karenanya, dalam lanjutan lagu
tersebut, mereka mengajak pendengar untuk melihat, merasakan, dan peduli
terhadap nasib para korban.
“Bukalah matamu, kawan. Lihatlah kondisi negeri ini.”
“Jangan hanya kau bisa selfi-an dan jangan cuma berpangku
tangan.”
Lebih lanjut, dalam menyanyikan lagu ini, penyanyi mengajak para
pendengar mengangkat dan mengepalkan tangan kiri tanda perlawanan terhadap
kesewenang-wenangan tersebut.
Bagi para punggawa Rahasia, Budi; Alfian; Linggar; Akmal, dan Nimas, ini menjadi ladang dakwah mereka dalam
mengajak masyarakat umum peduli terhadap kelestarian lingkungan. Kemasan ajakan
mereka menjadi hal yang menarik. Tak banyak orang, terlebih anak muda zaman
sekarang yang mau dan mampu seberani mereka dalam menyuarakan keadilan.
Jika banyak grup musik dan penyanyi melantunkan lagu-lagu cinta,
sesungguhnya mereka juga sama. Hanya saja objek cinta mereka berbeda, bukan
terhadap lawan jenis, melainkan terhadap negeri, terhadap masyarakat, untuk
tidak menyebut rakyat, dan terhadap lingkungan. Lagu yang mereka nyanyikan
mengandung unsur ukhuwah, persaudaraan.
‘Ala kulli hal, selamat atas
hari lahirnya yang keempat. Semoga senantiasa diberikan kekuatan untuk terus
menyuarakan keadilan melalui lagu-lagunya. Pendengar menanti single
berikutnya, pun albumnya.
3 komentar
Write komentarMantap, kang ๐
ReplySuwun ๐
ReplyNama: __ Hendi Zikri Didi
ReplyBandar: _______________ Melacca
pekerjaan: _ Pemilik perniagaan
Sebarang notis: ____ hendidi01@gmail.com
Halo semua, sila berhati-hati tentang mendapatkan pinjaman di sini, saya telah bertemu dengan banyak peminjam palsu di internet, saya telah menipu saya hampir menyerah, sehingga saya bertemu seorang rakan yang baru saja memohon pinjaman dan dia mendapat pinjaman tanpa tekanan, jadi dia memperkenalkan saya kepada legitamate AASIMAHA ADILA AHMED LOIR FIRM, saya memohon Rm1.3 juta. Saya mempunyai pinjaman saya kurang dari 2 jam hanya 1% tanpa cagaran. Saya sangat gembira kerana saya diselamatkan daripada mendapatkan hutang miskin. jadi saya nasihat semua orang di sini memerlukan pinjaman untuk menghubungi AASIMAHA dan saya memberi jaminan bahawa anda akan mendapat pinjaman anda.
Pusat Aplikasi / Hubungi
E-mail: ._________ aasimahaadilaahmed.loanfirm@gmail.com
WhatsApp ____________________ + 447723553516