Sumber: Bukalapak |
Mendengar kata ‘bajingan’, benak saya sendiri langsung
memvisualisasikan sosok yang menyeramkan, seseorang yang bertubuh tinggi nan
gempal, di beberapa bagian tubuhnya terdapat tato, dan matanya yang merah. Selain
itu, bajingan juga bersikap bengis nan sadis.
Istilah ‘bajingan’ berasal dari kata bajing, salah satu jenis
hewan, yang diberi imbuhan –an di akhirnya. Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) mengartikan istilah tersebut sebagai penjahat atau pencopet. Makna lainnya
sebagai kata sifat, bajingan merupakan kata makian untuk mereferensikan
kurang ajar. Namun, gambaran demikian
tidak sepenuhnya terbaca dalam buku Para Bajingan yang Menyenangkan.
Memang, para tokoh itu melakukan berbagai kejahatan, seperti
berjudi, minum-minuman beralkohol, hingga mengeroyok orang. Belum lagi
melakukan hal-hal yang dilarang agama, seperti tidak berpuasa Ramadan dan makan
babi. Namun, hal itu diiringi tingkah lakunya yang juga jenaka sehingga mampu
membuat pembaca terpingkal-pingkal.
Bagor, salah satu dari para bajingan itu, misalnya, yang
diberangkatkan kuliah lagi di Amerika oleh perusahaan tempat dia bekerja. Di negeri
Paman Sam itu, ia kerap kali dipalak oleh sekelompok preman setempat, meskipun
dia juga bajingan. Namun, mereka tidak lagi memalaknya pascamelihat dan
mendengar penjelasannya tentang kaos yang ia kenakan.
Saat itu, Bagor mengenakan kaos yang bergambar ikan berkepala
anjing bertuliskan iwak asu. Iwak dalam bahasa Jawa berarti
daging atau ikan, sedang asu berarti anjing. Jadi kaos itu sengaja
dibuat oleh sebuah komunitas yang sebenarnya menolak memakan daging anjing. Tapi
ia menjelaskan sebaliknya kepada para preman yang penasaran dan bertanya
tentang jenis hewan yang ada di kaosnya itu. Sontak para preman itu ketakutan
karena mengira Bagor seorang psikopat.
Selain itu, kekocakan mereka yang lain itu saat berada di suatu
toko kaset bilang ingin membeli kaset grup band Manchester United. Padahal, nama yang ia sebut itu merupakan grup sepak bola dari Inggris.
Puthut EA berhasil mengolah cerita yang mestinya tegang itu menjadi
sebaliknya, sangat cair. Saya sendiri membaca ini di bus saat pulang dari
kantor dan KRL menuju kantor membuat tertawa-tawa sendirian. Sayangnya karena
di area publik jadi tak bisa lepas. Mulut aja terbuka lebar karena tak sanggup
menahannya. Hanya suaranya saja saya tahan supaya tidak mengganggu para
penumpang yang lain.
Membaca Para Bajingan yang Menyenangkan membuat kita senang.
Setidaknya, buku itu dapat melepas kita dari penat dan nikmat untuk dibawa
jalan-jalan jika kita naik kendaraan karena tidak terlalu tebal sehingga dalam
keadaan berdiri di mobil atau kereta saat menuju dan pulang dari kantor itu
masih bisa kita nikmati.
Syakir NF, salah satu pengikut Instagram @Puthutea
Identitas Buku
Judul : Para
Bajingan yang Menyenangkan
Penulis : Puthut
EA
Penerbit : Buku Mojok
Cetakan : I,
Desember 2016
Tebal : 178
halaman
ISBN :
978-602-1318-44-7
1 komentar:
Write komentarNama: __ Hendi Zikri Didi
ReplyBandar: _______________ Melacca
pekerjaan: _ Pemilik perniagaan
Sebarang notis: ____ hendidi01@gmail.com
Halo semua, sila berhati-hati tentang mendapatkan pinjaman di sini, saya telah bertemu dengan banyak peminjam palsu di internet, saya telah menipu saya hampir menyerah, sehingga saya bertemu seorang rakan yang baru saja memohon pinjaman dan dia mendapat pinjaman tanpa tekanan, jadi dia memperkenalkan saya kepada legitamate AASIMAHA ADILA AHMED LOIR FIRM, saya memohon Rm1.3 juta. Saya mempunyai pinjaman saya kurang dari 2 jam hanya 1% tanpa cagaran. Saya sangat gembira kerana saya diselamatkan daripada mendapatkan hutang miskin. jadi saya nasihat semua orang di sini memerlukan pinjaman untuk menghubungi AASIMAHA dan saya memberi jaminan bahawa anda akan mendapat pinjaman anda.
Pusat Aplikasi / Hubungi
E-mail: ._________ aasimahaadilaahmed.loanfirm@gmail.com
WhatsApp ____________________ + 447723553516