Our Feeds

Motto

Etik, Estetik, Puitik

Selamat Mengaji

Mengaji Sepanjang Hari

Rabu, 09 Maret 2016

Syakir NF

Leadership Game

Some students of Pre-Toefl C Elfast, Pare. (Ngaropi Cafe, 8/3/16)

Aku menyebutnya Leadership Game. Sebab jika hanya main belaka tanpa mengerti hakikatnya, waktu kita akan sia-sia belaka.

Waktu mengalir begitu saja. Tak terasa sudah hampir sebulan kita sua dalam satu majlis yang hari ini telah purna. Entah hasil kita seberapa, yang penting usaha telah mengalir sepenuh jiwa. Katanya, hasil tak pernah membohongi ikhtiar kita. Tawakkal tetap berlaku setelahnya.

Permainan ini seringkali dianggap miring oleh sebagian kalangan karena menjadi alat orang-orang bertaruh uang. Aku tak menampiknya, bahwa demikian itu tak dibenarkan dan pantas untuk dilarang sebab merugikan orang. Tetapi, kita tahu bahwa pisau baik digunakan oleh juru masak dan 180 derajat berbeda jika digunakan oleh pembunuh. Begitulah Aku memandang tumpukan kartu merah hitam itu.

Meski aku paling sering kalah, setidaknya aku mengerti bahwa aku belum layak menjadi pemimpin. Itulah yang aku dapat malam ini. Pun dalam setiap kali pemilihan ketua dalam suatu organisasi, belum pernah sekalipun aku terpilih, kecuali karena aklamasi.

Sebenarnya, dalam permainan ini kita telah berlatih menyusun strategi untuk memenangkan diri. Bukan untuk mengalahkan orang lain. Bagiku, dua niat ini berbeda meski jika sukses akan berefek sama. Mengapa? Karena memenangkan diri tidak berusaha membuat orang lain menderita. Hanya bagaimana kita dapat menjadi juara. Sebaliknya, niat kedua itu bukan menang sebagai tujuan utama. Meski dia bukan pemenang pertama, tak masalah baginya, yang penting orang yang ditujunya itu sengsara.

Tapi seringkali kita terbakar dendam. Maka tak ayal, ada mangsa yang perlu diterkam. Mungkin aku adalah korban salah sasaran hingga mukaku lebam. Aku pun geram. Tapi bukan dendam yang kutunjukkan, melainkan strategi berbeda yang kulancarkan. Walau bukan pemenang pertama, setidaknya aku berada di belakangnya tanpa berniat membuat yang lain sengsara dan menderita karena kekalahannya.

Besok aku telah kembali ke pinggiran ibu kota. Menjalani rutinitas seperti sedia kala. Duduk di bangku kuliah, menyimak teman-teman dan dosen memberi petuah, berlatih drama untuk sebuah penampilan yang wah, berbagi opini tentang isu terkini dan materi spesial dalam lingkar studi renyah, berkutat dengan laptop dan buku untuk riset dan makalah, mencari pengalaman baru dalam karya sastra dengan penuh gairah, menyelami bahasa untuk terus menelaah, dan berkeliling ibu kota, bertamu kepada para ulama dan wali untuk ziarah.

Tentu, permainan malam ini akan kujadikan bekal dalam menjalani serangkaian kesoksibukanku di tanah rantau. Karena di sana begitu banyak tanaman yang tumbuh hijau. Aku tidak sedang tidur dan mengigau. Tapi ini nyata kehidupan yang penuh ranjau. Jika tak hati-hati maka kenalah kau (aku).

Senang kita bisa jumpa. Semoga dapat kembali sua.

Muhammad Syakir Niamillah
The Victim of This Game

Pare,  Rabu, 9 Maret 2016

Terima kasih saya haturkan kepada teman-teman Pre Toefl C Elfast Pare Kediri Periode 10 Februari - 10 Maret 2016, wa bil khusus Mr. Nouval, Mr. Yogi, Mr. Fian, Mrs. Ami, Mrs. Niki, Mrs. Dian, Mrs. Indri, Mrs. Vina, dan Mrs. Riza.

Subscribe to this Blog via Email :
Previous
Next Post »