Our Feeds

Motto

Etik, Estetik, Puitik

Selamat Mengaji

Mengaji Sepanjang Hari

Kamis, 25 Februari 2016

Syakir NF

Deradikalisasi Agama Melalui Pesantren

Deklarasi "Santri Buntet Menolak Radikalisme" (31/1)

“Khairul umuri awsatuha”
Merebaknya kelompok ekstrimis yang memahami al-Quran dan sunnah dengan murni tekstual dan ada juga yang liberal kebablasan (mengambil istilah dari K.H. Zaki Mubarok) ini sangat meresahkan masyarakat. Bahkan akibat kesalahan dalam memahami teks-teks wahyu tersebut, beberapa kelompok cenderung radikal sehingga tidak saja meresahkan pemikiran masyarakat Islam yang awam, pemahaman demikian juga melahirkan rasa tidak aman di kalangan masyarakat. Kaum jihadis yang memahami teks-teks al-Quran secara tekstual beberapa kali melakukan tindak terorisme di berbagai tempat, Bali, Jakarta, bahkan di kantor polisi di Cirebon. Pemahaman demikian sangat perlu untuk diluruskan.
Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam pertama di Nusantara dicap sebagai sarang teroris, hanya karena ada segelintir teroris yang pernah tinggal di pesantren. Hal demikian ini perlu diklarifikasi sebagai langkah penghapusan label tersebut. Pesantren telah melahirkan banyak santri-santrinya yang berjuang menegakkan kemerdekaan Indonesia sejak sebelum merdeka hingga kini telah 70 tahun berdiri. Banyak santri yang sampai kini menduduki posisi strategis di berbagai lembaga, bahkan sampai kedudukan tertinggi di suatu negara, presiden. K.H. Abdurrahman Wahid merupakan salah satu sosok seorang santri yang berjuang untuk memajukan negara.
Wacana deradikalisasi agama sudah santer terdengar sejak beberapa tahun silam. Hal ini perlu dipertegas kembali mengingat masih banyaknya kelompok-kelompok yang berbicara jauh dari pemahaman yang sebenarnya. Pesantren sebagai kelompok ummatan wasatha, umat yang moderat, harus berperan untuk menangkal gelombang pasang (jihadis yang tekstual dan liberal kebablasan) radikalisasi agama.


Muhammad Syakir Niamillah
Ciputat,  Januari 2016
*Latar belakang Seminar "Deradikalisasi Agama Melalui Pesantren" yang diselenggarakan oleh Forum Silaturahim Buntet Pesantren Cirebon (FORSILA BPC) Jakarta Raya pada tanggal 31 Januari 2016, di aula MAN Buntet Pesantren. Hadir pada saat itu Dr. Phil. K.H. Syafiq Hasyim (Direktur ICIP Jakarta) dan Isheri, M.T. (BNPT)

Subscribe to this Blog via Email :
Previous
Next Post »