Merebaknya kelompok ekstrimis yang memahami al-Quran dan
sunnah dengan murni tekstual dan ada juga yang liberal kebablasan (mengambil
istilah dari K.H. Zaki Mubarok) ini sangat meresahkan masyarakat. Bahkan akibat
kesalahan dalam memahami teks-teks wahyu tersebut, beberapa kelompok cenderung
radikal sehingga tidak saja meresahkan pemikiran masyarakat Islam yang awam,
pemahaman demikian juga melahirkan rasa tidak aman di kalangan masyarakat. Kaum
jihadis yang memahami teks-teks al-Quran secara tekstual beberapa kali
melakukan tindak terorisme di berbagai tempat, Bali, Jakarta, bahkan di kantor
polisi di Cirebon. Pemahaman demikian sangat perlu untuk diluruskan.
Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam pertama di
Nusantara dicap sebagai sarang teroris, hanya karena ada segelintir teroris
yang pernah tinggal di pesantren. Hal demikian ini perlu diklarifikasi sebagai
langkah penghapusan label tersebut. Pesantren telah melahirkan banyak
santri-santrinya yang berjuang menegakkan kemerdekaan Indonesia sejak sebelum
merdeka hingga kini telah 70 tahun berdiri. Banyak santri yang sampai kini
menduduki posisi strategis di berbagai lembaga, bahkan sampai kedudukan
tertinggi di suatu negara, presiden. K.H. Abdurrahman Wahid merupakan salah
satu sosok seorang santri yang berjuang untuk memajukan negara.
Wacana deradikalisasi agama sudah santer terdengar sejak
beberapa tahun silam. Hal ini perlu dipertegas kembali mengingat masih
banyaknya kelompok-kelompok yang berbicara jauh dari pemahaman yang sebenarnya.
Pesantren sebagai kelompok ummatan wasatha, umat yang moderat, harus
berperan untuk menangkal gelombang pasang (jihadis yang tekstual dan liberal kebablasan)
radikalisasi agama.
Muhammad Syakir Niamillah
Ciputat, Januari 2016
*Latar belakang Seminar "Deradikalisasi Agama Melalui Pesantren" yang diselenggarakan oleh Forum Silaturahim Buntet Pesantren Cirebon (FORSILA BPC) Jakarta Raya pada tanggal 31 Januari 2016, di aula MAN Buntet Pesantren. Hadir pada saat itu Dr. Phil. K.H. Syafiq Hasyim (Direktur ICIP Jakarta) dan Isheri, M.T. (BNPT)