Our Feeds

Motto

Etik, Estetik, Puitik

Selamat Mengaji

Mengaji Sepanjang Hari

Kamis, 08 November 2018

Syakir NF

Pesantren Penjaga Kedaulatan Bahasa

Sumber: NU Online


Syakir NF

Tidak hanya kedaulatan bangsa dan teritori melalui berbagai peperangan pra dan pascamerdeka, pesantren juga berupaya menjaga kedaulatan bahasa di jalur akademisnya.

Perencanaan bahasa pesantren, meski tidak tercatat menjadi aturan baku, cukup baik. Pasalnya, ia memberi ruang bagi bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing secara proporsional.

Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan  digunakan sebagai pengantar untuk menjelaskan esensi atau substansi dari teks yang dikaji. Hal ini mengingat para santri datang dari berbagai daerah dengan berlatar belakang bahasa yang beragam. Penjelasan kiai tentang teks yang dikaji dengan menggunakan bahasa Indonesia memberikan pemahaman yang utuh kepada para santri.

Meskipun demikian, kiai terkadang lebih memilih diksi dari bahasa Arab atau berbahasa daerah setempat untuk menyebut istilah tertentu. Demikian dilakukan karena maksud atau makna yang diinginkan kurang terwakili oleh bahasa Indonesia sehingga kiai perlu meminjam kata dari bahasa yang lain baik dari bahasa daerah ataupun dari bahasa Arab sebagai bahasa asli teks.

Percampuran dua bahasa atau lebih dalam satu ajaran atau dalam satu kalimat ini disebut sebagai campur kode. Campur kode pada kasus ini dapat memberi warna baru bagi bahasa. Pasalnya, kata tersebut dapat memperkaya entri untuk Kamus Besar Bahasa Indonesia, seperti kata tawzi', pembagian atau distribusi zakat. Dalam penelitian penulis tahun lalu, kiai lebih memilih tawzi' ketimbang langsung menyebut pembagian zakat. Jika melihat teori yang dikemukakan Gardner dan Chloros, kasus ini disebabkan oleh faktor yang terdapat dalam percakapannya.

Di samping itu, para santri tentu saja akan menyesuaikan diri menggunakan bahasa daerah setempat pesantren, baik Jawa, Sunda atau lainnya. Bahasa ini mereka gunakan untuk menjalin komunikasi antarindividu masyarakat pesantren, baik dengan sesama santri (jika tidak menggunakan bahasa Indonesia), dengan kiai dan keluarganya, maupun dengan masyarakat sekitar pesantren.

Bahasa daerah ini juga digunakan untuk memaknai kata per kata dari teks bahasa Arab yang dikaji. KH Saifuddin Zuhri dalam autobiografinya, Berangkat dari Pesantren, menjelaskan bahwa kiai mengajar cara membaca kalimat demi kalimat dan memperkenalkannya dengan fungsi kalimatnya. Di Jawa misalnya, para santri memaknai lafal al-hamdu lillahi dengan seperti berikut, 'Al-hamdu' utawi sekabehane puji, iku 'lillahi' tetep kagungane Gusti Allah.

KH Ade Nasihul Umam, Ketua Bidang Kepesantrenan Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Pondok Buntet Pesantren, mengatakan bahwa pemilihan bahasa daerah untuk memaknai kata demi kata itu karena memiliki unsur kedekatan gramatikal guna memudahkan para santri memahami struktur fungsi kalimat berbahasa Arab tersebut. Dari contoh di atas misalnya, kata utawi selalu muncul di awal sebagai tanda bahwa kata bahasa Arab tersebut berfungsi sebagai mubtada, dalam hal ini lafal al-hamdu. Iku menjadi tanda bahwa kata setelahnya berfungsi sebagai khabar, dalam hal ini kata yang tersimpan di antara al-hamdu dan lillahi. Begitupun tanda lainnya, seperti opo untuk fail atau naibul fail yang tidak berakal, sopo untuk fail atau naibul fail yang berakal.

Penggunaan bahasa daerah ini sebagai upaya mempertahankan tradisi agar bahasa tidak punah. Banyak kata yang digunakan dalam memaknai kata bahasa Arab itu sudah tidak banyak digunakan dalam percakapan sehari-hari. Hal ini sebenarnya harus diperkuat lagi mengingat semakin menipisnya penggunaan kata berbahasa dulu itu. Di Cirebon, misalnya, kata mafatih dalam mukadimah kitab Hillur Rumuz wa Mafatihul Kunuz karya Imam Ibnu Arobi yang ditulis pada sekitar abad 14-16 (naskah aslinya bisa dilihat di Hillul Rumuz wa Mafatihul Kunuz (Fly kawruh kabatinan No.2) itu bermakna sawiwiroga. KH Ade Nasihul Umam bercerita bahwa saat ia mengaji dulu, makna kata tersebut adalah sosi. Saat ini, para kiai lebih banyak memaknainya kunci atau konci, sebagaimana bahasa Indonesia. Perubahan makna ini tentu mengasingkan kosakata sebelumnya, bahkan lambat laun hilang ditelan zaman. Hal ini terjadi karena ada pandangan dari kiai tentang pentingnya mendahulukan pemahaman para santri. Sebab, jika kata tersebut dimaknai sebagaimana dulu, santri tidak lekas paham.

Selain itu, karena literatur yang dikaji berbahasa Arab, tentu saja para santri mempelajari ilmu nahwu dan sharaf agar memahami kaidah tata bahasa Arab. Artinya, santri betul-betul mengkaji secara teoretis dan praktis dalam memahami teks bahasa Arab. Mereka menguasai bahasa Arab itu dalam rangka memahami teks ajaran Islam, tidak berfungsi lebih, selain dalam konteks beribadah. Ia tidak digunakan dalam bahasa percakapan.

Bertrand, sebagaimana dikutip oleh James Sneddon dalam The Indonesian Language: Its History and Role in Modern Society, menjelaskan bahwa tidak akan terjadi dominasi bahasa jika masing-masing bahasa telah memiliki perannya, atau dengan kata lain, jelas pembagian sosiolinguistiknya. Hal ini terjadi dalam pesantren. Bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing punya fungsinya tersendiri sehingga satu dengan yang lain tidak mendominasi, mengikis eksistensi bahasa lainnya. Bahkan justru saling memperkaya.

Melihat fakta-fakta di atas, pesantren telah mengaplikasikan apa yang dikampanyekan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, yakni utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing. Oleh karena itu, pesantren telah dan akan terus menjaga kedaulatan bahasa.


Penulis adalah mahasiswa Pascasarjana Islam Nusantara, Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia Jakarta

Tulisan ini sebelumnya pernah dimuat di sini

Subscribe to this Blog via Email :
Previous
Next Post »

2 komentar

Write komentar
31 Januari 2020 pukul 10.14 delete

Nama: __ Hendi Zikri Didi
Bandar: _______________ Melacca
pekerjaan: _ Pemilik perniagaan
Sebarang notis: ____ hendidi01@gmail.com

Halo semua, sila berhati-hati tentang mendapatkan pinjaman di sini, saya telah bertemu dengan banyak peminjam palsu di internet, saya telah menipu saya hampir menyerah, sehingga saya bertemu seorang rakan yang baru saja memohon pinjaman dan dia mendapat pinjaman tanpa tekanan, jadi dia memperkenalkan saya kepada legitamate AASIMAHA ADILA AHMED LOIR FIRM, saya memohon Rm1.3 juta. Saya mempunyai pinjaman saya kurang dari 2 jam hanya 1% tanpa cagaran. Saya sangat gembira kerana saya diselamatkan daripada mendapatkan hutang miskin. jadi saya nasihat semua orang di sini memerlukan pinjaman untuk menghubungi AASIMAHA dan saya memberi jaminan bahawa anda akan mendapat pinjaman anda.

Pusat Aplikasi / Hubungi
E-mail: ._________ aasimahaadilaahmed.loanfirm@gmail.com
WhatsApp ____________________ + 447723553516

Reply
avatar
Anonim
AUTHOR
29 Januari 2022 pukul 19.05 delete

PokerStars Online Casino - Aditya Kani
The best online casino for US players ➤ kadangpintar PokerStars, PokerStars and Bet365, 메리트카지노총판 Best online poker 제왕카지노 sites for US players.

Reply
avatar